Fase Recovery, Wisata Bali Fokus Promosi Kearifan Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fase Recovery, Wisata Bali Fokus Promosi Kearifan Lokal
JAKARTA- Pasca pemulihan Covid-19 dan recovery dunia pariwisata, wisata Bali akan mempromosikan kearifan lokal, bukan lagi fokus mengundang turis untuk datang. "Langkah-langkah tengah kita persiapkan terutama saat fase recovery pariwisata ini,"ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa saat video conference secara terbatas bersama Kemenparekraf, dan kepala kepala dinas pariwisata se Indonesia, Minggu (19/4).
Putu Astawa mengatakan, jika Juni sudah bisa recovery, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder. Selain itu, pihaknya juga akan mengundang blogger, influencer, dan dubes dari sejumlah negara fokus pasar untuk bekerja sama. "Setelah fase normalisasi, kami akan tindak lanjuti dengan menggelar festival-festival. Untuk Bali kami optimistis Juni sudah mulai bangkit lagi pariwisatanya," ungkap Putu Astawa.
Langkah Pariwisata Bali ini juga sebagai tindak lanjut imbauan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, agar pariwisata daerah untuk optimistis dan bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19 berakhir.
Karena itu, setiap daerah agar dapat membenahi destinasi yang ada di wilayahnya, serta semakin agresif dalam menerapkan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan (resilience, sustainable, dan responsible).Serta sesuai dengan kondisi “new normal” pasca-COVID-19 sesuai prinsip hygiene dan sanitasi yang prima, menawarkan pengalaman lokal yang unik, hingga manajemen pengunjung yang baik sehingga tidak terjadi penumpukan (over crowded).
Sementara Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo meminta dinas pariwisata di daerah juga aktif menyosialisasikan kebijakan pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha dan pekerja parekraf di daerah-daerah terkait pandemi COVID-19.
JAKARTA- Pasca pemulihan Covid-19 dan recovery dunia pariwisata, wisata Bali akan mempromosikan kearifan lokal, bukan lagi fokus mengundang turis untuk datang. "Langkah-langkah tengah kita persiapkan terutama saat fase recovery pariwisata ini,"ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa saat video conference secara terbatas bersama Kemenparekraf, dan kepala kepala dinas pariwisata se Indonesia, Minggu (19/4).
Putu Astawa mengatakan, jika Juni sudah bisa recovery, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder. Selain itu, pihaknya juga akan mengundang blogger, influencer, dan dubes dari sejumlah negara fokus pasar untuk bekerja sama. "Setelah fase normalisasi, kami akan tindak lanjuti dengan menggelar festival-festival. Untuk Bali kami optimistis Juni sudah mulai bangkit lagi pariwisatanya," ungkap Putu Astawa.
Langkah Pariwisata Bali ini juga sebagai tindak lanjut imbauan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, agar pariwisata daerah untuk optimistis dan bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19 berakhir.
Karena itu, setiap daerah agar dapat membenahi destinasi yang ada di wilayahnya, serta semakin agresif dalam menerapkan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan (resilience, sustainable, dan responsible).Serta sesuai dengan kondisi “new normal” pasca-COVID-19 sesuai prinsip hygiene dan sanitasi yang prima, menawarkan pengalaman lokal yang unik, hingga manajemen pengunjung yang baik sehingga tidak terjadi penumpukan (over crowded).
Sementara Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo meminta dinas pariwisata di daerah juga aktif menyosialisasikan kebijakan pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha dan pekerja parekraf di daerah-daerah terkait pandemi COVID-19.
(wid)